Jumat, 09 Desember 2016

Ini Bahaya Hidup Pesimis Dan Kurang Optimis

 wanita bahagia Ilmuwan menyarankan kaum wanita dan pria agar bisa megalahkan rasa sedih dan rajin tersenyum untuk mengurangi resiko cepat mati
 
Sebuah tim ilmuwan terkemuka dari Inggris, menemukan bahwa orang yang optimis akan hidup lebih lama atau panjang umur daripada si pesimis.
Menurut ilmuwan, kecenderungan ini terkait dengan fakta bahwa pria dan wanita akan merasa muda selalu, memiliki harapan hidup lebih lama dari sisa populasi si pesimis.
Selama pelaksanaan jajak pendapat beberapa psikolog dari College London, menemukan bahwa orang bisa mengalahkan peristiwa sedih memiliki kesempatan untuk menjadi centenarians (orang yang hidup dengan usia lebih dari 100 tahun).
 
Sebagai ilmuwan mengatakan bahwa wanita yang mengeluh tentang kurangnya prospek yang menguntungkan, risiko akan cepat mati atau mati dini.

Menurut para ilmuwan bahwa kehadiran konstan suasana hati yang buruk negatif atau pesimis akan mempengaruhi perkembangan psikologis dan seluruh organisme.
Proses pesimis sudah tentu akan menimbulkan sejumlah penyakit yang mempengaruhi harapan hidup atau mati dini.
Ilmuwan mengatakan dalam sebuah percobaan melibatkan lebih dari tiga ribu responden yang usianya kurang dari 52 tahun. Semua relawan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu pesimis dan optimis.

Selama percobaan sebanyak 1266 orang meninggal pada saat yang sama, jumlah kematian si pesimis secara signifikan lebih tinggi dari jumlah si optimis.
Dengan demikian, dokter sangat menyarankan untuk lebih banyak tersenyum dalan menghadapi cobaan hidup dan berharap untuk mendapat kehidupan yang terbaik di masa depan.
 

This Is The Oldest Page


EmoticonEmoticon